Cara Menghitung Tetesan Infus Mikro dan Makro Lengkap

Cara Menghitung Tetesan Infus Mikro dan Makro Lengkap, Untuk menghitung jumlah tetesan infus yang tepat, rumus dan faktor-faktornya harus dipertimbangkan. Faktor ini adalah metode pemberian cairan secara spesifik untuk setiap pasien berdasarkan kondisi medis mereka. Jika benar dilaksanakan, maka tiap tetesan infuss akan memiliki artinya sendiri.

Ini adalah bagaimana untuk cara menghitung tetesan infus: cara ini memerlukan pengetahuan tentang volume cairan infus, durasi pemberian dan juga faktor tetesnya. Para profesional kesehatan pastinya sudah akrab dengan istilah-istilah yang digunakan dalam hal pasangan infus.

Cara Menghitung Tetesan Infus Mikro dan Makro Lengkap

Pengertian Cairan Infus

Penting untuk dicatat bahwa infus adalah terapi parenteral yang digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan cairan dan/atau kalori harian pasien. Infus dipasang menggunakan bantuan intravena steril yang dihubungkan dengan set infus yang membantu memberikan cairan dari botol atau obat infuser. Pemasangan prosedur ini harus dilakukan oleh tenaga medis saja, dievaluasi pada frekuensi tetes serta apakah ada udara di dalam tabung atau tidak. Dalam praktik ini, ada dua metode: set makro dan set mikro; Inilah yang diperlukan masing-masing:

1.Set makro yang umumnya ditujukan untuk orang dewasa dengan pembuluh darah besar, biasanya kadarnya adalah 10-20 tetes/mL.

2.Set mikro adalah pilihan yang baik untuk orang-orang dengan aliran darah tipis, seperti anak-anak. Pada umumnya, faktor tetes yang dikeluarkan adalah 45-60 tetes/mL.

Macam-Macam Cairan Infus

Sebelum mempelajari cara menghitung tetes infus, tenaga medis juga harus mewaspadai berbagai jenis cairan infus, antara lain:

1. Cairan pemeliharaan

Pasien yang mengalami kekurangan elektrolit, namun belum masuk kategori kritis atau kronis, umumnya menerima infus pemeliharaan. Ini merupakan cairan untuk memenuhi insensible losses (500-1000 mL), mempertahankan status tubuh normal dan ekskresi ginjal dari produk limbah (500-1500 mL). Cairannya bisa berupa NaCl 0,9%, glukosa 5%, glukosa salin, ringer laktat atau asetat; sesuai rekomendasi dokter.

2. Cairan pengganti

Pasien yang memiliki kekurangan elektrolit dan masalah redistribusi cairan internal dapat mendapat manfaat dari infus pengganti. Cairan ini juga diresepkan untuk pasien dengan gangguan saluran pencernaan, seperti ileostomi, fistula, drainase nasogastrik atau bedah serta perawatan gagal ginjal

3. Cairan khusus

Seringkali, cairan khusus seperti natrium bikarbonat 7,5% dan gula glukonas digunakan untuk menyelamatkan tubuh dari gangguan elektrolit. Cairan ringer laktat adalah salah satu jenis cairan yang diperlukan oleh anak-anak hingga dewasa

4. Cairan nutrisi

Pasien yang tidak mau makan, tidak bisa makan, atau tidak bisa mengonsumsi makanan melalui mulut dapat diberikan cairan nutrisi. Infus ini mengandung nutrisi dan akan disuntikkan langsung ke dalam tubuh. Nutrisi dalam bentuk cair dapat diberikan bagi mereka yang memiliki:

a. Kerusakan penyerapan makanan, seperti fistula enterocutaneous, atresia usus, kolitis infeksius dan obstruksi usus kecil.

b. Pasien harus beristirahat untuk menjaga kondisi ususnya, seperti pankreatitis parah, status preoperasi dengan malnutrisi yang sangat buruk,

c. Gangguan motilitas usus, seperti ileus persisten, obstruksi semu dan skleroderma.

d. Gangguan makan seperti muntah konstan, gangguan hemodinamik dan hiperemesis gravidarum.

Cara Menghitung Tetesan Infus Mikro dan Makro

Jumlah tetes untuk semua jenis cairan infus dapat dihitung dengan cara yang sama, yaitu dengan menggunakan rumus untuk Drops Per Minute (DPM). Berikut cara menghitung laju tetes mikro dan makro:

1. Perhitungan dengan mesin otomatis

Setiap institusi perawatan kesehatan memiliki preferensi mereka sendiri dalam hal pemberian cairan intravena. Beberapa menggunakan mesin otomatis, di mana perawat hanya perlu memasukkan jumlah cairan dan waktu yang dibutuhkan cairan untuk masuk ke dalam tubuh. Dengan metode ini, yang diperlukan hanyalah menghitung laju aliran dari infus tersebut menggunakan rumus.

Flow Rate Infus = Volume Infus : Waktu

Perhitungan ini tidak mempertimbangkan faktor tetes infus.

2. Perhitungan untuk cara manual

Jika proses pemberian cairan infus dilakukan secara manual, perhitungan yang diperlukan untuk menghitung tetesan infus adalah dengan cara mengetahui jumlah tetesnya setiap menit (TPM). Rumus ini akan berbeda-beda tergantung dari waktu yang digunakan; misalnya hanya beberapa menit maka Anda bisa gunakan rumus dengan satuan w akti itu saja, namun jika lebih dari satu jam penggunaannya harus disesuaikan.

TPM Infus = (Jumlah Cairan X Faktor Tetes) : (Lama Pemberian X 60)

3. Perhitungan sisa waktu pemberian infus

Selain menghitung tingkat drop infus, mengetahui durasi yang tersisa untuk pemberiannya juga penting dan tidak boleh diabaikan. Dengan melacak berapa banyak waktu yang tersisa pada infus yang diberikan, Anda dapat mengantisipasi kapan isi cairannya akan habis dan perlu diganti. Untuk menentukan periode ini, Anda harus mengetahui Total Pumping Minutes (atau TPM) serta faktor tetes per menitnya dan kemudian menguranginya dari apa pun yang tersisa dalam hal volume dalam kantong IV tersebut. Setelah semua ini ditetapkan, gunakan rumus ini untuk menghitung apa yang tersisa:

Sisa Waktu Infus = (Sisa Volume Infus / TPM) X (Faktor Tetes / 1)

Leave a Comment