Apa Itu Pertanian Terapung, Kini sudah banyak metode/sistem pertanian yang dapat diterapkan. Salah satu metode pertanian tersebut yang dianggap cukup efektif untuk dikembangkan, adalah pertanian terapung. Bahkan beberapa negara sudah menerapkan metode ini, salah satunya Negara Bangladesh dan Indonesia. Pertanian terapung adalah bentuk adaptasi para petani pada banjir yang hampir muncul setiap tahunnya. Jika mereka tetap menggunakan lahan konvensional, maka banjir tersebut akan menghancurkan tanaman mereka.

Dengan menggunakan lahan apung maka jika terjadi banjir tanaman akan tetap terapung dan tidak akan terkena banjir. Metode yang satu ini, bahkan sudah berkembang lebih luas lagi di Negara Bangladesh yang menjadi solusi dalam mengatasi banjir. Metode pertanian terapung ini masih dikembangkan dengan cara-cara tradisional.
Mengenal lebih dekat Pertanian Terapung
Kebanyakan jenis tanaman yang ditanam dengan metode pertanian terapung ini adalah padi dan sayur-sayuran. Metodenya dikembangkan secara khusus untuk menjadi solusi dalam mengatasi banjir. Di Negara Bangladesh pertanian terapung ini dilakukan di beberapa rawa yang cukup rawan terkena banjir.
Metode ini juga sudah memperoleh perhatian dari Badan Pangan PBB atau disebut Food and Agriculture Organization (FAO) sebagai salah satu sistem pertanian warisan dunia yang harus terus dikembangkan ke depannya.
Sistem pertanian terapung ini hampir mirip dengan metode bertani hidroponik, tetapi metode pertanian terapung menggunakan cara yang tradisional. Media tanam yang digunakan oleh pertanian terapung dibangun dari rumput alami dan jenis-jenis tanaman lainnya.
Tanaman pokok yang biasanya ditanam dengan metode pertanian terapung akan ditancapkan pada media yang mengambang, hasil jalinan tanaman antara eceng gondok, gulma-gulma air, dan tanaman air lainnya. Dan juga menggunakan bambu yang menjadi pengikat tanaman yang akan menjadi media tanam.
Praktik Pertanian Terapung
Bambu disusun dengan panjang 15-50 meter, lebar 1,5-2 meter dengan tebal 0,6-0,9 meter. Bambu ini memiliki fungsi yaitu, untuk memberi kekuatan pada lahan apung yang menjadi media tanamnya. Tanaman air yang sudah hampir membusuk lalu ditambahkan serta dibiarkan beberapa hari di bagian atasnya. Kemudian barulah disebar benih di bagian atasnya.
Teknik budidaya dengan cara tradisional ini juga cukup ramah lingkungan karena sudah memanfaatkan sumber daya alam berupa lahan yang basah, untuk menanam sayuran serta tanaman lainnya sepanjang tahun. Metode pertanian ini juga dianggap efisien karena tidak membutuhkan asupan pupuk kimia atau pupuk kandang. Keuntungan lainnya yaitu, petani tak harus mengeluarkan biaya/waktu untuk menyiram tanaman.
Lahan apung ini memiliki produktivitas yang tinggi yang dapat mencapai 10 kali lipat dibanding pertanian konvensional. Praktiknya bahkan sudah membantu menambah penghasilan, bagi masyarakat lokal serta memberi kontribusi dalam mengentaskan kemiskinan. Hal itu akan memberi keamanan pangan yang jumlahnya lebih besar, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin yang tak memiliki lahan yang luas.
Itulah Pengertian Pertanian Terapung yang dijelaskan dengan lengkap serta praktiknya. Semoga artikel ini membantu menambah wawasan anda dan semoga bermanfaat.