Pengertian Totipotensi : Teori, Sel, dan Sifatnya

Pengertian Totipotensi – Totipotensi sangatlah erat hubungannya dengan kultur jaringan yang ada pada tumbuhan. Yang mana totipotensi ini bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan anak baru dari suatu tumbuhan dengan jumlah yang banyak. Bagi yang belum mengetahuinya simak pembahasan berikut mengenai pengertian totipotensi.

Pengertian Totipotensi

Totipotensi dalam ilmu biologi sel menunjukan kemampuan sebuah sel untu dapat memeperbanyak diri dalam keselururhan kemungkinan perkembangan yang kemungkinkan perkembangan yang dimungkinkan. Kata totipotent lebih sering dipakai. Sel punca, termasuk zigot, mempunyai lemampuan ini. Pada tumbuhaan, sel meristem yang berbeda pada titik tumbuh juga mempunyai kemampuan ini.

Totipotent sel memiliki potensi total. Mereka bisa menjadi spesialis pluripotent sel yang dapat menim bulkan banyak sela nak, namun tidak semua, dari sel – sel yang diperlukan untuk pengembangan organisme. Pluripotent sel mengalami lebih spesialisasi ke multipotent sel yang berkembang untuk menjadi sel yang mempunyai funsi tertentu. Contohnya, batang sel darah multipotent menjadi sel merah, putih dan sel dalam darah plateles atau keping darah.

Kemampuan totipotensi bisa diubah dengan menukar lingukngan hidup atau tumbuh sel. Modifikasi osmotic, nutrisi, hormon, atau sumber energi yang dipaparkan terhadap sel bisa mengubah sifat ini menjadi pluripotent atau banyak potensi, multipotent atau berbagai potensi, dan unipotent atau Tunggal potensi. Sel pluripotent mempunyai kemampuan berubah menjadi banyak, multipotent hanya beberapa, dan unipotent adalah bentuk sel yang sudah terspesifikasi.

Teori Totipotensi

Adalah kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna apabila diletakan dalam lingkungan yang sesuai. Teori ini ditemukan oleh G.Heberland pada tahun 1898. Pada tahun 1950, F.C Steward dan mahasiswanya dari cornell university mendapatkan tanaman wortel utuh dari sel somatic del floem akar wortel. Masa dalam totepotensi sel wortel sehingga membentuk individu baru yaitu sebagai berikut:

Floem akar tanaman wortel – Dipotong kecil-kecil masing-masing 2mg – Ditumbuhkan pada media bernutrein – Sel-sel membelah, membentuk kalus atau jarring yang belum terdeferensiasi – Kalus dipisahkan di dalam media nutrisi – kalus membelah diri membentuk emberio – Terbentuk tanaman baru.

Pembudidayaan tanaman di bagi 2, ialah: dengan cara modern, misalnya kultul jaringan. Dan cara tradisional, contohnya mecangkok, menyetak menempel atau okulasi, merunduk dan sambung.

Dari sifat totipotensi, satu bagian tanaman dapat digandakan menjadi tanaman yang sama secara genetic. Upaya mendapatkan suatu individu baru dari satu sel satau jaringan dikenal sebagai kultur jaringan.

Sifat totipoteni pada jaringan tumbuhan dimanfaatkan untuk mendapatkan anakan seragam dalam jumlah banyak dan cepat. Sel-sel tersebut bisa mempertahankan potensi zigot untuk membentuk semua bagian organisme masak.
Teori ini dikemuakan oleh G Heberland pada tahun 1898. Pada tahun 1960 F.C Steward dan mahasiswanya memperoleh tanaman wortel utuh dari sel somatic sel foe makar wortel.

Tahap dalam totipotensi sel-sel wortel sehingga terbentuk individu baru ialah sebagi berikut:

  1. Floem akar tanaman wortel
  2. Dipotong kecil-kecil masing-masing 2mg
  3. Ditumbuhkan pada media burnutrien
  4. Sel-sel membelah, terbentuk kalus ( jaringan yang belum terdiferensiasi )
  5. Kalus dipisahkan dalam media nutrisi
  6. Kalus membelah diri membentu emberio
  7. Terbentuk tanaman baru

Totipotensi Sel

Pada setiap sel dalam satu tumbuhan mempunyai informasi genetic yang sama.Sel ini mempunyai kehebatan untuk tumbuh menjadi individu baru yang utuh sam seperti induknya, karena bisa melalukan semua kegiatan metabolism dan mengekspresikan semua informasi genetiknya di bawah kondisi yang memenuhi syarat sehingga bisa membentuk organisme yang lengkap dan terdiferesnsiasikan semua inforemasi genetiknya dibawah kondisi yang memenuhi syarat sehingga dapat membentuk organisme yang lengkap dapat terdiferensiasi penuh. Potensi sel ini disebut totipotensi penuh.

Dengan totipotensi, satu tanaman bisa di gandakan menjadi lebih banyak tanaman yangsama. Keahlian sel ini menyebabkan para ilmuan tertarik untuk mengembangkan jaringan tersebut menjadi new individu. Usaha untuk mendapatkan individu baru satu sel jaringan disebut dnegan kultur jaringan.

Prisip dasar kultur jaringan sama dengan stek. Pada setiap potongan bagian tubuh tumbuhan akan enjadi satu individu baru yang mikropropgasi. Jika kondisi lingkungan sesuai dan cukup nutrient maka setiap irisan bagian tupuh tumbuhan ini mampu tumbuhmnejadi sebagnyak jumlha individu yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya.

Tumbuhan mempunyai hormon endogen yang dapat memicu pertumbuhan, seperti auksin dan sitokinin. Hormon itu akan memicu pembelahan sel tumbuhan sehingga terjadi pertumbuhan. Dengan menambah hormon pertumbuhan pada kultur jaringan, sel atau jaringan ini akan memebelah mmembentuk massa sel kalkus yang belum terdiferensiasi.

Terdiferensiasi merupakan awal proses terbentunya organ yang ditandai dengan hasil pembelahan sel yang berbeda bentuk dan polanya kearah pembentukan organ tertentu. Yang kemudian sel-sel tersebut ditumbuhkan menjadi individu baru.

Pada kultur sel, tahap perkembangan sel somatic mejadi emberio sama dengan oertumbuhan zigot. Beda antara zigot atau 2n yang dihasilkan melalui perkawinan sperma dan ovum yang bersifat haploid atau n. pertumbuhan emberio ini dimulai dari sel – globular – bentuk jantung – bentuk torpedo – bentuk kotiledon – tumbuhan muda.

Tumbuhan hasil dari kultur jaringan disebutkan klon atau ganda. Tumbuhan baru ini bisa dikembangkan dilahan biasa atau pada media hidroponik. Dengan kultur jaringan akan dihasilkan tanaman secara massal tanpa areal yang lebar denga kualitas dengan induknya sehingga kebutuhan pangan Masyarakat akan terpenuhi.

Tipe – tipe sel y ang berbeda mentranskripsi seperangkat gen yang berbeda. Perbedaan diantara tipe sel yang beda tergantung pada protein utama yang dibuat, yang ditentukan pad atingkat pengontrolan sintesa protein. Ada lima pengontrolan dalampembentukan protein dari DNA;

  1. Pengontrolan transkripsii berfungsi mengontrol bagaimana dankapan satu gen ditranskripsikan
  2. Pengontrolan prosesing, mengontrol bagaimana transkrip RNA diproses
  3. Pengontrolan transport, mempunyai m-RNA lengkap yang mana dalam inti sel akan dikeluarkan ke sitoplasma
  4. Pengontrolan translasi, memilih m-RNA dalam sitoplasma yang ditranslasi oleh ribosom
  5. Pengontrolan degradasi m-RNA, menstabilkan m-RNA tertentu dalam sitoplasama.

Sifat totipotensi

Berdasarkan safat ini, satu bagian tanaman bis di gandakan menjadi tenaman identik secara genetic. Usaha mendapatkan individu baru dari sebuah jaringan dikenal dengan kultur sel dan jaringan. Prinsip kultur sel jaringan sama dnegan prinsip perkembangan secara vegetative dengan setek. Pada setek, di setiap potongan bagian tumbuhan akan tumbuh menjadi satu individu baru. Hanya saja, pada metode kultur jaringan harus memperlihatkan steritas alat dan bahan.

Munkin cukup sekian pembahasan mengenai Pengertian Totipotensi : Teori, Sel, dan Sifatnya. Seomga pembahasan dari essay.co.id dapat membantu dan menambah wawasan anda.